diproduksi 1968-1971.
===================
Si Kecil, Gesit, Irit.. Mungkin inilah gelar yang pantas disandang untuk sebuah kamera pocket Point and Shoot legendaris keluaran Olympus, yaitu Olympus Pen EES-2
Tahun 1959, merupakan awal generasi dari kamera Olympus Pen yang didesain oleh Yoshihisa Maitani. Olympus akhirnya mengeluarkan kamera jenis Half-frame ini dan menjadi kamera Half-Frame pertama yang diproduksi di Jepang sekaligus menjadikan kamera terpopuler pada masanya. Konon kamera jenis ini sempat meledak di pasaran saat itu, namun saat ini keberadaannya tetap menjadi kamera nan antik.
Seiring perjalanan, Olympus pun mulai mengambil langkah untuk lebih mengembangkan seri olympus pen ini lebih jauh dengan menambah seri produknya seperti seri S, D dan EE tentunya dengan penambahan-penambahan fitur-fitur yang menjadikan kamera ini begitu atraktif dan sangat efisien.
Seperti judul di atas pada review kali ini saya ingin mereview ttg seri EES-2 namun sebelumnya tak asik jika tidak membicarakan secara singkat para pendahulunya yang termasuk dalam seri EE.
Olympus Pen seri EE sendiri diperkenalkan pertama kali tahun 1961.
Salah satu ciri khas yang sangat mudah dikenali dari seri EE adalah
terdapat banyak mata-mata yang berkilauan di sekitar lensa.
Mata-mata
tersebut bukanlah sekadar sebagai hiasan, namun seperti singkatan dari
EE sendiri yaitu Electric Eye atau biasa disebut selenium meter, yaitu
berfungsi juga sebagai lightmeter yang menjadikan kamera ini mempunyai
mode Auto dimana kamera akan menyesuaikan tingkat kecepatan rana serta
setting bukaan rana yang pas dengan keadaan cahaya sekitar serta
mempunyai fitur auto lock shutter jika cahaya sekitar dianggap kurang
atau under exposure.
Pada tahun 1962 Olympus melanjutkan seri EE
dengan mengeluarkan seri EES dan dilanjutkan oleh EES-2 tahun 1968-1971,
dibarengi tahun 1968-1977 dengan mengeluarkan seri EE2 dan dilanjutkan
lagi oleh seri EE3 tahun1973-1983, meskipun sepertinya tak ada perbedaan
berarti antara EE2 maupun EE3.Untuk seri Pen EES-2 dilengkapi oleh lensa D.Zuiko 30 mm F 2.8 yang ,dengan bukaan maksimal f 2.8 menjadikan kamera ini dapat diandalkan dalam kondisi pemotretan indoor atau dalam keadaan rendah cahaya. Apalagi tidak seperti seri EES, EES-2 juga sudah dilengkapi Hot Shoe untuk keperluan flash photography sehingga menurut saya menjadikan seri EES-2 dapat diandalkan dalam segala jenis keadaan.
Dengan ukurannya yang kecil-- sebagai kamera pocket, dan kegesitannya sebagai kamera Point and shoot, serta keiritannya sebagai kamera Half-Frame yang dapat menjepret kurang lebih 72 frame(pada film 36 exp), memang kamera ini layak untuk dikoleksi. (*)
* Lens: D Zuiko f/2·8 (4 element)
* Focal length: 30 mm
* Lens Opening: Manual: 2·8, 4, 5·6, 8, 11, 16, 22
* Automatic: Diaphragm automatically moves from f/2·8 to f/22
* ASA Settings: ASA Film Speed Settings are click stops at the ratings of
10 ·(25), 32, ·(40), 50, 80, 100, 160 and 200
* Automatically set at 1/40 or 1/200 second
* Dimensions: 108mm x 66mm x 47mm
(4¼" x 2½" x 1)
* Weight: 400g (14 ounces)
0 komentar:
Posting Komentar